“Ada filosofi dan psikologi di balik teknologi ToSM. Oleh karena itu, penerapan ToSM secara massal tanpa bimbingan instruktur bersertifikat pada dasarnya ilegal.”

Penemu ToSM, Ahmad Thoha Faz, menyampaikan hal itu pada pembimbingan (coaching) penggunaan fitur Data Mitra di SMP Negeri 1 Kota Tegal. Pada kesempatan itu, Aris Heri Gunawan, guru matematika, mencoba langsung kemudahan sekaligus kecanggihan fitur Data Mitra.

Berdasarkan tanya-jawab selama coaching, terungkap bahwa Aris Heri Gunawan cukup memahami filosofi dan psikologi di balik aplikasi Android ToSM. Meski berhalangan mengikuti pengenalan ToSM di SMP tertua di Kota Tegal, yaitu pada Oktober dua tahun lalu, Aris Heri rajin mengikuti berita dan ide ToSM melalui akun Facebook Ahmad Thoha Faz.

“Iya, fokus saya adalah pada anak-anak yang di bawah. Yaitu membantu mereka terbebas dari gagal hitung,” kata Aris Heri.

Tidak semua guru seperti Aris Heri. Ada kasus penerapan ToSM yang tidak tepat. Antara lain menetapkan target ToSM terlalu tinggi hingga minimal 40 operasi per menit. Atau berwarna ToSM. Padahal batas ketuntasan adalah 30 operasi per menit. Atau setara waktu 2 detik per operasi. “Penetapan batas itu tidak asal-asalan, tapi berdasarkan rujukan psikologi kognitif,” kata Thoha.

Banyak sekali hal lain yang penting. Oleh karena itu, guna menghindari penerapan ToSM yang tidak tepat, PPMD memberi kesempatan bagi sekolah pengguna ToSM untuk mengajukan satu atau beberapa guru guna mengikuti pelatihan instruktur. Atau, jika memenuhi syarat, mengajukan diri sebagai Sekolah Percontohan ToSM Matematika Detik 2023-2024.

Ahmad Thoha Faz, penemu ToSM Matematika Detik, sedang memberikan coaching penggunaan fitur Data Mitra kepada guru matematika SMP Negeri 1 Kota Tegal, Aris Heri Gunawan.
ILEGAL, PENERAPAN ToSM DI SEKOLAH JIKA TANPA INSTRUKTUR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *