Selama 10 tahun lebih, ToSM digaungkan sebagai sarana pemberantasan gagap hitung. Ya, PPMD hendak membidik masalah besar yang mewabah di mana-mana. Itu merupakan manfaat ToSM yang paling terukur. Namun, ToSM lebih dari itu. Manfaat ToSM yang teratas adalah sarana mengasah
“TITIK BA”, SUMBER INSPIRASI SEKOLAH JATI DIRI, GARUT, JAWA BARAT
“Di sini insya Allah Sekolah Jati Diri akan didirikan di mana Ayat-ayat Cerita akan diceritakan dan gagap hitung akan ditanggulangi.” Demikian pesan WhatsApp dari seorang alumni Al Azhar, Mesir, yang selama beberapa tahun terakhir konsisten mengikuti Titik Ba dan turunannya:
TITIK BA TUMBUH DI UNS
Titik Ba, yang saya tulis, diolah di kampus ITB. Tidak bisa dihindarkan, ia sangat kental aroma logika, matematika dan sains. Namun, di Indonesia, Titik Ba tetaplah gagasan yang tumbuh selama ratusan tahun di dunia pesantren. Oleh karena itu, ketika Profesor
KOSMOLOGI TITIK BA
Nanti malam Tadarus Titik Ba di Pesantren Ilmu Eksakta (PI.E) memasuki pertemuan ke-5 yang berarti juga tema ke-5: ALAM SEMESTA, KITAB YANG SELALU TERBUKA. Ketika sedang mempersiapkan materi, tiba-tiba membaca kabar gembira dari sang maestro Zahir Mahzar. Beliau sedang mempersiapkan
METODE aRTi (MRT), 17 TAHUN MENUNGGU DIMENGERTI
Setelah Titik Ba terbit, fokus utama berikutnya adalah merumuskan metode berpikir kreatif. Banyak metode berpikir, tapi TAK ADA yang: 1. menggunakan materi pelajaran sekolah sebagai media pembelajarannya, dan 2. dirumuskan berdasarkan gagasan Titik Ba. Setelah 10 tahun, dari 2007 sampai
PPMD TEGAL RAYA
Foto ini tertanggal 17 April 2016. Hampir 9 tahun lalu, diambil sewaktu diagnosis massal hitung dasar intuitif di SMP nomor 1 di Kabupaten Tegal, SMP Negeri 1 Slawi. Waktu itu belum ada ToSM versi digital, sehingga kegiatan sepenuhnya menggunakan ToSM