“Apa KPI kegiatan Matematika Detik?” kata seorang sahabat, seorang lulusan Harvard dan lebih dikenal sebagai pendiri Indorelawan. Kami bertemu di Jakarta, Agustus 2017, sekitar 3 tahun lalu.

“KPI itu apa?”

Sebenarnya sangat bodoh bagi seorang sarjana teknik industri ITB dan apalagi seoran penyuluh industri kecil bertanya tentang KPI. Tapi waktu itu saya memang benar-benar tidak tahu. Mungkin saya sudah mempraktikkan KPI, hanya merasa asing dengan istilahnya.

KPI adalah pemampatan frasa “Key Performance Indicator“. Hari ini, istilah KPI tiba-tiba muncul sewaktu diskusi dengan direktur AKDI (Akademi Kesadaran Diri Indonesia, Ade Machnun.

“Untuk batch ke-2 kapan kira-kira dibuka?” kata ustadz lulusan Univesitas Al-Ahgaff, Hadramaut, Yaman, itu. Maksudnya saat ini sedang berlangsung webinar Matematika Detik batch ke-1. Modul ToSM sedang dicetak dan sebentar lagi disebarkan ke seluruh webinar. Ada waktu jeda cukup panjang. Apakah tidak lebih baik digunakan untuk promosi untuk batch ke-2?

Saya bertanya pada diri sendiri. Apakah webinar batch ke-1 sukses? Bagaimana kita tahu bahwa webinar sukses atau tidak? Apakah dari target peserta yang 95 persen terpenuhi? Apakah dari dana segar yang masuk? Pertanyaan bertubi-tubi semacam itu membangkitkan kembali kenangan tentang KPI

Nah, apa KPI webinar Matematika Detik? Setelah mencermati sistem secara utuh, inilah jawabannya. Yaitu ketika peserta berhasil menjadi instruktur muda, bukan sekadar sampai lulus post test atau disebut instruktur pertama. Instruktur muda adalah instruktur pertama yang terbukti berhasil melakukan praktik diagnosis-terapi ToSM.

*Ahmad Thoha Faz

KPI WEBINAR ToSM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *