Kesesatan Harun Yahya yang Titik Ba maksud adalah BUKAN Harun Yahya (HY) yang sekarang. Titik Ba ditulis intensif sejak 2002, lalu terbit sekitar lima tahun kemudian. Tepatnya pada Mei 2007. Bagaimana mungkin saya menerawang kejadian penangkapan HY yang lebih dari 10 tahun kemudian?

Jadi, yang dimaksudkan kesesatan HY adalah inti ajaran pria asal Turki yang menjadikan jagad raya sebagai bukti adanya Tuhan. Sepintas ajaran demikian memukau. Tapi setelah direnungi lebih jernih, ajaran demikian membuat tauhid menjadi kacau.

“Bagaimana mungkin jagad raya (yang sejatinya tidak ada,ممكن الوجود) menjadi bukti Allahu ta’ala yang niscaya ada (واجب الوجود)? Pikiran waras mana pun mustahil menerima ajaran sesat tersebut! Ini masalah kewarasan pikiran!”

Sampai pada simpulan itu melalui jalur “olah batin” (الرياضيات). Sayang sekali istilah sejelas itu diganti dengan istilah yang nyaris tanpa makna: matematika. Simpulan itu sedemikian terang-benderang. Tapi mengungkapkan kejernihan mata batin itu urusan lain. Oleh karena itu, saya menyimpan pencerahan tersebut untuk diri sendiri.

Sampai kemudian saya menemukan apa yang telah saya temukan itu dalam al-Hikam Ibnu ‘Athaillah as-Sakandari. Saya berani menyampaikan untuk publik melalui buku Titik Ba.

Mei 2018, ketika membahas Kosmologi Titik Ba, saya mengupas kesesatan HY. Sebenarnya waktu itu agak nekad juga. Sebab, pengikut HY tidak sedikit. Bahkan mereka yang meyakini jagad raya ini ada adalah sebagian besar populasi manusia. Agama sebagian besar populasi di bumi adalah materialisme.

Di luar dugaan, Juli 2018 beredar berita HY ditangkap. Januari 2020, dihukum lebih dari 1000 tahun. Tapi, sekali lagi, bukan kasus demikian yang menjadi perhatian Titik Ba.

KESESATAN HARUN YAHYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *