“Apa yang instruktur lakukan dan dapatkan setelah webinar Matematika Detik? Bagaimana jenjang karier instruktur?”

Pertanyaan dari Jodhy Rachman memaksa saya untuk keluar dari fokus selama ini. Konten tentu saja penting, tapi model bisnis juga harus dipersiapkan. Calon peserta perlu kejelasan tujuan sedari awal. “Begin with the end in mind,” kata Stephen R Covey dalam The 7 Habits. “Apa manfaatnya bagi saya,” kata buku Quantum Learning.

Motivasi belajar menentukan. Dan kejelasan tujuan adalah salah satu sumber motivasi.

Jodhy Rachman, bersama Ade Machnun, adalah perintis dan pengasuh AKDI (Akademi Kesadaran Diri Indonesia) yang berpusat di Semarang. Mereka berasal dari komunitas Pure Consciousness Indonesia (PCI) sehingga nuansa tema kesadaran sangat kental selama berkomunikasi dengan mereka.

AKDI adalah lembaga baru, yang kelahirannya ditandai dengan webinar Titik Ba, 14 Mei 2020, yang bertepatan dengan ulang tahun sang pendiri. Ade Machnun, seorang ustadz lulusan Yaman, Timur Tengah.

Meski baru, AKDI cukup gesit bergerak. Bahkan AKDI berani menawarkan webinar berbayar sejak awal. Keberanian AKDI tepat. Terbukti target peserta tercapai. Padahal saya sempat mengajukan saran agar webinar sesi 1 sebagai preview sehingga gratis.

POSI (Pelatihan Olimpiade Sains Indonesia)

Saran saya ke AKDI berdasarkan pengalaman bersama POSI di Medan, Sumatera Utara. Kami menjadikan webinar 1, yang bertema Mengenal Matematika Detik, sebagai preview. Bukan hanya sekali, melainkan sampai dua gelombang.

Strategi POSI berbeda dengan AKDI. Alih-alih segera melanjutkan ke webinar 2, POSI mendahulukan penyebaran gagasan melalui buku. POSI berencana menjual 200 eksemplar buku Matematika Detik dalam tiga bulan.

POSI adalah lembaga pelatihan olimpiade sains ternama di Sumatera Utara dan Aceh. Bahkan diperhitungan di level nasional. Banyak bakat terbaik di pulau Jawa turut berlatih dan berkompetisi di sana.

Sistem dan budaya yang terbentuk di POSI berbeda dengan di AKDI. Sehingga sudah sewajarnya memilih strategi berbeda. Dan strategi menentukan prioritas.

Matematika Detik Internasional (MDI)

MDI berpusat di ibukota negara: Jakarta. Itu salah satu keunggulannya. Selain fakta bahwa direktur utama dipegang oleh seorang mantan anggota DPR-RI. Oleh karena itu, dengan kerja konkret dan terfokus, MDI berpotensi menjadi besar.

MDI sudah satu kali menyelenggarakan webinar. Juga telah mencetak dan mendistribusikan modul ToSM. Peserta webinar 1 dan pembeli modul ToSM menunggu kelanjutannya.

Semoga ke depan gerak semakin konkret dan gesit.

*Ahmad Thoha Faz

3 MITRA, 3 NUANSA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *