Bangsa ini seringkali tidak serius dengan gagasan. Jargon dan judul gagasan memang berlimpah ruah. Jualan atau bualan banyak. Gagasan? Coba dihitung, berapa banyak yang serius? Berapa banyak pula yang pepesan kosong?

Daripada mengeluh atau mengutuk keadaan lebih baik memulai dari diri sendiri. Kami serius dengan gagasan. Sejak awal kami berfokus pada gagasan. Bahkan termasuk sejak buku Seri 1 (“Inspirasi, Fondasi dan Garis Besar”) terbit, kami tetap berfokus pada gagasan. Pun ketika Seri 2 (Level A “Membaca Angka Secepat Membaca Kata”) terbit. Sama saja.

Kami tidak memiliki tim pemasaran. Kami hanya mengandalkan media sosial untuk bisa terus terhubung dengan dunia luar.

Di luar dugaan terhitung sejak Januari 2018, Matematika Detik mulai go national. Dimulai seminar di Hotel Mercure, Jakarta Pusat, dengan moderator Budiman Sudjatmiko. Terus berlanjut pada syukuran wisuda ITB, Bandung. Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Kemendikbud RI. Kemenag RI. Hampir semuanya tidak lepas dari peran Facebook.

Website ini pun telantar. Sepanjang satu tahun, Mei 2019-2020, hanya ada satu artikel yang muncul.

Corona mengubah banyak rencana kami. Di balik kesulitan yang timbul, jauh lebih banyak kemudahan yang muncul.

Sebenarnya ketika Corona datang, kami sedang dalam kecepatan penuh untuk menuntaskan Level B “Otak Bukan Kalkulator”. Bagaimana pun penerbit terpengaruh, sehingga naskah tidak menjadi prioritas lagi.

Website telah mulai aktif. Bagaimana dengan Youtube?

Hari ini, kami menemukan salah satu kemudahan. Anak sulung kami, Muhammad Royhan (Oka) sedang membuat video “Mengenang Kamal Syueb”. Narasi dari saya, tapi meramu video agar enak dinikmati adalah keahlian “generasi Coronial”. Keterampilan mengolah video terbentuk karena sekolah tutup.

Bagi saya sendiri tidak mudah membuat narasi. Sempat tiba-tiba dada ini sesak dan air mata mengalir deras. Terasa sangat emosional.

Video “Mengenang Kamal Syueb” menandai kelahiran Matematika Detik Official. Semoga melalui video, semakin banyak remaja yang terinspirasi. Sebagaimana Kamal Syueb menginspirasi Oka.

*Ahmad Thoha Faz

MATEMATIKA DETIK OFFICIAL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *