Titik Ba dan ToSM. Filosofis dan praktis.

Kembali saya pada doa yang pernah tercetus. Doa yang seolah sudah hilang. Tapi teringat kembali sewaktu ia dikabulkan.

Tasawuf dan Psikoterapi. Tepat, dua kata ini sepadan dengan Titik Ba dan ToSM. Titik Ba lebih mudah dipahami melalui kacamata tasawuf, selain sains modern. ToSM lebih dekat dengan psikoterapi ketimbang matematika.

Dengan cara yang misterius, benar-benar di luar jangkauan pengetahuan saya, akhir Titik Ba dan ToSM di satu sisi dapat bertemu dengan Tasawuf dan Psikoterapi di sisi lainnya.

Sekitar 15 jam lalu, saya mengisi kuliah Matematika Detik di hadapan lebih dari 80 mahasiswa/i dan dosen prodi Tasawuf Psikoterapi UIN Walisongo, Semarang. Saya sangat antusias, sebab inilah habitat terdekat ToSM, yaitu instrumen pertama Matematika Detik.

Karunia semakin sempurna dengan kehadiran Profesor Hadi Susanto. Guru besar matematika di Essex University (Inggris) dan Khalifa University (Uni Emirat Arab) ini bergabung sebagai peserta tamu. “Saya tunggu sesi berikutnya,” kata penerima Ganesha Prize, yaitu penghargaan sebagai lulusan terbaik ITB, tahun 2001 ini.

*Ahmad Thoha Faz

TERLUPAKAN, TERKABULKAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *