Ahmad Thoha Faz
“Menurut al-Qur’an, mana yang lebih besar t1 atau t2?”
Santri Lirboyo itu senyum. “Memang ada di al-Quran?”
“Bukankah al-Qur’an itu تبيانا لكل شيء (penjelasan untuk setiap hal)?”
Teringat sepenggal ayat (QS.16:89), yang sering diucapkan mereka yang sinis dengan keilmuan “duniawi”.
و نزلنا عليك الكتب تبيانا لكل شيء و هدى و رحمة و بشرى للمسلمين
Tentu aku yakin dengan apa yang dikatakan al-Qur’an. Tinggal detail-operasionalnya bagaimana?
Selama berabad-abad, apa yang dikatakan Isaac Newton dianggap sebagai ” تبيانا لكل شيء “, yang dianggap ” لا ريب فيه ” (tidak ada keraguan di dalamnya).
Tentu saja, banyak keraguan di dalam setiap karya manusia. Namun, sampai sekarang pun hampir semua karya manusia modern didasarkan sebagai upaya “mengamalkan” sabda Newton, dari gunting sampai roket.
Apalagi firman Tuhan! Masalahnya adalah bagaimana menerjemahkan setiap ayat pada detail-operasional.
Nah, berdasarkan al-Quran, mana yang lebih besar: t1 atau t2?
#TitikBa: segalanya satu, utuh tak terbagi dan sejatinya tidak ada.