Ahmad Thoha Faz Aku suka sastra, tapi kurang suka membaca karya sastra. Tapi itu dulu, sebelum seseorang mengingatkan aku pada karya Ahmad Tohari, “Ronggeng Dukuh Paruk”. Aku membaca novel itu berulang-ulah. Ralat. Novel itu menggelitik dan menyindir ku berulang-ulang. Aku
BACALAH SUPER LAMBAT!
“Mas, bagaimana cara membaca buku dengan cepat?” tanya seorang calon master. “Kalau mau, saya ajari bagaimana cara membaca dengan lambat.” Membaca lambat itu penting. Sangat penting. Karena itu selalu saya sediakan pulpen warna untuk menggarisbawahi setiap kalimat penting. Ternyata itu
MENELUSURI GARIS WAKTU (CATATAN 10 TAHUN TITIK BA)
“Misalkan air laut dijadikan tinta, dan daun-daun diseluruh jagat ini dijadikan kertasnya, masih belum cukup untuk menuliskan ilmu Allah, Ki Sanak,” ujar Sunan Bonang. “Tidak sebanyak itu yang saya mau tuntut. Saya cuma perlu satu titik. Di titik Ba itu,