Manusia terdiri dari triliunan sel. Setiap sel adalah satu unit mandiri. Mereka bekerja di luar kendali anda. Mereka memiliki aturan sendiri yang mereka taati, bukan aturan yang dibuat anda. Apakah anda pernah memberi instruksi pada triliunan sel yang menjadi anggota tubuh anda?
Analogi dengan itu, suatu pengetahuan sesungguhnya terdiri dari sejumlah unit pengetahuan terkecil. Kita beri nama apa ya? Saya belum menemukan istilah yang telah tepat. Apakah anda memiliki informasi, atau boleh jadi anda telah menemukan apa yang telah saya temukan?
Sambil menunggu jawaban anda, sebut saja satu unit pengetahuan sebagai “mufrad” (مفرد). Diambil atau terinspirasi dari istilah ilmu manthiq:ادراك مفرد تصورا علم Atau sebut saja “therblig”. Terinspirasi dari satuan analisis pada studi gerak. Therblig adalah urutan balik dari Gilberth, nama pasangan suami-istri pencetusnya.
Apapun namanya, intinya begini. Serumit apapun pengetahuan pasti (atau anggap saja) disusun oleh unit-unit pengetahuan (mufrad, therblig). Karena kita memerlukan waktu untuk memahami, pengetahuan harus dipotong-potong. Sama seperti sewaktu anda memakan seekor kambing atau sepaha ayam atau sekepala ikan manyun. Nah, setiap unit pengetahuan harus bisa diterima atau dipahami secara intuitif, kurang dari 2 detik.
Pengetahuan adalah benar atau salah. Pengetahuan tidak harus benar.
Sebagai contoh, berapa dua pangkat negatif tiga? Faishal, siswa kelas 12 SMA, menjawab tanpa ragu, “Negatif delapan”. Faishal menjawab spontan demikian. Jawaban intuitif.
Jawaban Faishal adalah calon satu unit mufrad. Bahkan kesalahan intuitif seperti itu seharusnya mendapatkan prioritas tinggi untuk dicatat.