Buku Level A “Membaca Angka Secepat Membaca Kata” sudah lulus penilaian Puskurbuk Kemendikbud RI dengan SK Nomor 0461/J5.2/PB/2019. Hal itu penting supaya Level A bisa diterima di sekolah. Level A adalah induk dari ToSM.

Di sisi lain, Ujian Nasional (UN) telah dihapus. Sebagai gantinya adalah AKM (Asesmen Kompetensi Minimum). Menurut “Mas Menteri” Nadiem Makarim, konsep AKM merupakan penyederhanaan dari UN yang begitu kompleks. Konsep yang digunakan adalah asesmen yang mengukur kemampuan minimal yang dibutuhkan para siswi. Materi yang dinilai adalah literasi dan numerasi.

“Literasi itu bukan hanya kemampuan membaca. Literasi adalah kemampuan menganalisis suatu bacaan. Kemampuan memahami konsep di balik tulisan tersebut,” kata Nadiem dalam sebuah acara di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (11/12/2019).

Adapun numerasi, kata Nadiem, ialah kemampuan menganalisis dengan menggunakan angka-angka. “Ini adalah dua hal yang akan menyederhanakan asesmen kompetensi mulai 2021,” tuturnya.

Nadiem menegaskan, konsep asesmen kompetensi pengganti UN itu bukan lagi berdasarkan mata pelajaran maupun berdasarkan penguasaan konten atau materi. “Ini berdasarkan kompetensi minimum yang dibutuhkan murid-murid untuk bisa belajar apa pun mata pelajarannya,” ujar mantan bos Gojek Indonesia itu.

Ini yang menarik bagi kami, PPMD dan mitra PPMD. Konkretnya detail-operasional AKM di bidang numerasi itu bagaimana? Kemampuan hitung dasar adalah fondasi dari AKM bidang numerasi. Oleh karena itu ToSM menjadi pilihan yang telah teruji. Bukankah begitu?

*Ahmad Thoha Faz

ToSM Sebagai Bagian AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) di Bidang Numerasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *