Inovasi adalah ketertarikan utama saya. Inovasi apa saja. Humaniora, filsafat, matematika, sains dan teknologi. Ini yang sedang menjadi fokus perhatian saat ini: inovasi bisnis.
Saya memilih tema bacaan sesuai apa yang sedang dikerjakan. Saya rutin membaca buku bisnis, terutama terkait inovasi dan pemasaran, sewaktu menjalani pekerjaan PNS sebagai penyuluh perindustrian dan perdagangan.
Sebelum menjadi PNS, pada awal 2010, kami sedang merintis bisnis selama sekitar empat tahun. Yaitu, “Sekolah Ilmu Eksakta” (SIE). Sedang berkembang, tapi terasa berat mengelolanya. Pekerjaan PNS menyita waktu dan energi. Sampai akhirnya SIE berubah menjadi les privat dan saya memilih berfokus mengembangkan metode daripada sistem bisnis.
Fokus adalah kunci. Dengan beralih ke metode, justru saya kembali ke jalur awal, yang pernah disepakati bersama Mas Tom (almarhum Utomo Dananjaya). Bersama Institute for Education Reform (IER) Universitas Paramadina, kami bercita-cita membuat metode yang nantinya mereformasi pendidikan di Indonesia.
Alhasil, terbitlah Matematika Detik pada Maret 2017. Juga instrumennya yang pertama, yaitu ToSM (Test of Second Mathematics).
Fokus adalah kunci. Fokus kami adalah pada pengembangan atau lebih tepatnya “penyederhanaan” gagasan. Kesederhanaan adalah kecanggihan pamungkas!
Setelah perbaikan terus-menerus, ToSM semakin sederhana. Semakin kokoh mengapa-nya dan semakin mudah bagaimana-nya. Tiba saatnya ToSM dinikmati seluas-luasnya.
Fokus adalah kunci. Saya teringat Jeff Bezos, pendiri Amazon. Meski terobsesi menjadi “everything store“, Amazon berfokus pada satu produk selama bertahun-tahun, yaitu buku. Setelah menjadi toko buku terbesar di seluruh jagad, Amazon mulai beralih ke produk lain hingga menjadi segalanya.
Matematika Detik mendakwahkan pesan sederhana “asah intuisi, kelola 2 detik pertama”. Tapi sesungguhnya itu hal yang sangat besar, sebesar masalah matematika dan pendidikan.
Kami tidak ingin terjebak pada kerja medioker. Saat ini kami hanya berfokus pada ToSM. Apapun harus menguatkan ToSM sebagai sarana memberantas gagap hitung. Sampai ToSM sudah tersebar luas di seluruh Indonesia, menjadi kebiasaan baru di pendidikan Indonesia, kami tidak terburu-buru memperkenalkan produk lain.
*Ahmad Thoha Faz