Guna memulai #ToSM diperlukan motivasi. Tapi agar terus berjalan tanpa henti, yaitu terbentuk kebiasaan ToSM, diperlukan “sistem”. Kebertahapan, detail-operasional dan disiplin adalah kunci. Alhamdulillah, hari ini dapat diserahkan Lembar Pemantau (LP) kepada kepala MI Assalafiyah, Bapak Sofwan Agus Sholeh (SAS).
IDE DI MALAM ‘ARAFAH
“Gerakan berantas gagap hitung” sebenarnya sudah terpikir lama. Bahkan di banyak kesempatan, kami sering menyampaikan ini: dari gagasan ke gerakan. Detail-operasional bagaimana? Gerakan harus tumbuh dari bawah. Gagap hitung adalah wabah atau pandemi serius, yang menggerogoti kecerdasan bangsa. Masalahnya, jika
AIRBNB
Perjalanan #MatematikaDetik masih sangat panjang. Saat ini baru tersedia #ToSM, itu pun baru level A1. ToSM adalah bagian dari Matematika Detik Level A “Membaca Angka Secepat Membaca Kata”.Terus bagaimana pembiayaan kerja besar tersebut? Yang terpikir sedari awal begini. Institusi pendidikan
Paradoks ToSM
Mereka yang TIDAK SUKA (sehingga TIDAK MAU) mengunduh #ToSM justru adalah yang sesungguhnya paling memerlukan ToSM. Solusinya bagaimana? 1. Perubahan pengguna sasaran, dari individu ke institusi. Perubahan ini berada di balik penciptaan fitur “Data Mitra”. Institusi (sekolah), yang telah menjalin
KOMPETISI PRA NUMERASI
Satu suara berbeda dengan banyak suara. Itulah alasan adanya paduan suara. Kompetensi hitung dasar intuitif, atau kemampuan pra numerasi, sangat penting. Ini fondasi kompetensi numerasi, yang mulai digelar tahun 2021 ini. Percuma membahas numerasi jika gagap hitung masih mewabah. Tapi
KEMBALI KE KABUPATEN TEGAL
30 Maret 2017, peluncuran Matematika Detik pada puncak acara MUSRENBANG Kabupaten Tegal. 2018 – 2020Setelah keluar dari PNS hampir tidak ada jejak kegiatan di Kabupaten Tegal. Sebelum pandemi, undangan kegiatan justru datang dari daerah lain atau sejumlah institusi / organisasi