Matematika Detik (MD), saya berani klaim sebagai gagasan saya. Siapapun yang mengklaim Matematika Detik sebagai karyanya pasti adalah seorang plagiat.

Bagaimana denga Titik Ba? Saya berani klaim bahwa itu BUKAN gagasan saya. Titik Ba memang bukan gagasan saya. Lugas.

Pernah ada website bernama persis Titik Ba. Seorang sahabat bertanya, apakah itu milik anda? Saya jawab singkat: BUKAN. Seperti terhadap matahari, siapapun boleh mengklaim Titik Ba sebagai miliknya. Siapapun.

Ada lagi novel yang intinya bercerita petualangan seseorang sampai menemukan Titik Ba. Lagi-lagi ada orang yang bertanya, apakah anda yang menulisnya? Saya jawab singkat: BUKAN.

Ada lagi cerita lain. “Bagaimana anda sampai menemukan Titik Ba?” tanya saya seorang yang hampir setiap hari membahas simbol dan fenomena mistis. Antara percaya dan tidak, saya menyimak hingga akhir cerita. Saya berusaha tetap bersikap terbuka.

Menurut beliau, Titik Ba kadang mengungkap kesaktian. Yaitu Titik Ba yang terkait sin. Kadang pula mengungkap kecerdasan. Yaitu Titik Ba yang terkait mim. Wallahu a’lam, klaim yang susah dibuktikan.

Ba versi saya sendiri biasa saja. Hanya tentang kesederhanaan yang sedemikian jelas tapi kebanyakan orang tidak sadari.

Titik Ba, yang saya tulis selama belasan tahun, adalah “teori tentang segala-galanya”. Sebagai teori, kelugasan deskripsi dan ketajaman prediksi adalah faktor penentu. Sebagai teori, setiap pembaca hendaknya bertanya: Apa manfaatnya? Lalu detail-operasional bagaimana?

*Ahmad Thoha Faz

“TITIK BA”, HAK CIPTA MILIK SIAPA?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *