Menulis artikel hingga dimuat di Kompas. Siapa tidak suka?

Sewaktu dua sosok senior, Kang Andi Kustomo dan Pak Haryo Guritno, menyarankan saya untuk menulis artikel untuk Kompas, segera semangat di dada ini menyala-nyala. “Hentikan, atau minimal kurangi menulis di Facebook,” saran kompak dari mereka.

(Di Tegal, terutama bagi pemerhati dan praktisi dunia tulis-baca, siapa tidak kenal mereka?!)

Hari ini, peristiwa di kedai kopi itu terhitung sudah satu kali bumi mengelilingi matahari. Satu tahun! Tidak ada satu pun artikel saya yang muncul, bahkan di Radar Tegal atau Suara Merdeka, apalagi Kompas. Sebaliknya, lebih dari 1.000 tulisan saya dimuat di Facebook.

Saya jadi semakin tahu diri. Kelas saya adalah laman Facebook, bukan harian nasional.

Namun, di luar dugaan, tulisan tentang saya dan #MatematikaDetik muncul di harian nasional: (1) Republika versi cetak dan (2) republika.co.id. Yaitu berturut-turut tentang pelatihan Matematika Detik di Kemdikbud (6 April 2019) dan di hadapan instruktur nasional guru Madrasah Aliyah di bawah Kemenag (2 Mei 2019). Target pembincangan kami setahun lalu tercapai, hanya bentuknya tak terduga.

Ada lagi saran untuk meninggalkan #TitikBa atau berbicara tentang agama. Fokus saja pada matematika.

Terkait saran terakhir, sejak awal saya tidak bisa menerima. Bagaimana mungkin saya berfokus pada bidang yang bukan keahlian saya?

Saya bukan ahli atau lulusan S1 matematika. Saya adalah lulusan S1 Teknik Industri ITB. Tapi saya tahu diri, saya lulusan setelah melewati masa kemelut.

Eh, tapi tunggu dulu. Dari seluruh mahasiswa angkatan 1999, saya yakin hanya segelintir yang menulis buku yang diterbitkan oleh penerbit nasional, dan setelah terbit dibagikan oleh rektor ke seluruh dekan. Satu dari yang segelintir itu adalah pemilik nomor induk mahasiswa (NIM) 13499099. Buku yang dimaksud adalah Titik Ba.

Jadi, ijazah saya adalah Titik Ba. Tidak mudah saya keluar dari gagasan yang sudah berusia lebih dari 1.000 tahun itu.

Gambar mungkin berisi: 2 orang, orang duduk dan dalam ruangan
TAK MUDAH BERGANTI JALUR

7 gagasan untuk “TAK MUDAH BERGANTI JALUR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *