“Semoga dapat hadiah Nobel, Mas Thoha.”

Tentu saja dia tidak sedang bercanda. Atau sekadar sesumbar. Dia adalah juara kalkulus di beberapa kampus, termasuk di ITB sebagai juara 1. Mewakili ITB, dia juga meraih dua medali di bidang fisika pada ajang ONMIPA PT. Layaklah arek Suroboyo ini terobsesi Nobel.

Telepon tak terduga tadi siang, anggota Tim Ristek Matematika Detik ini berbicara banyak hal yang tidak saya pahami. Sebut saja tensor, superfluidity, general relativity dan terutama dark matter.

“Nanti malam”, katanya memberi kabar, “saya mau berdiskusi dengan Mas Zul.” Zul yang dimaksud adalah Zulkaida Akbar, yang pernah menjabat presiden KM-ITB sewaktu Titik Ba terbit. Zul adalah pembaca Titik Ba.

Saat ini Zul adalah doktor di bidang fisika partikel, dan masih tinggal di Amerika Serikat. Teman diskusi yang tepat untuk Bintang Alam Semesta. Tentu saja diskusi antar benua, yaitu melalui fasilitas Zoom.

Tapi ada sesuatu yang mengundang misteri. Tepat saat itu saya sedang membahas Zul, yang sedang menjadi ketua timses kandidat ketua IA-ITB nomor 8 itu. Zul juga adalah anggota Tim Ristek. Saya sedang membahasnya bertiga dengan dua anggota Tim Ristek lainnya, di Lombok dan Palembang.

“Itu seperti quantum entanglement,” kata Bintang.

QUANTUM ENTANGLEMENT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *