Kemarin, Matematika Detik dimuat di dua media online terkemuka di Tegal dan sekitarnya. Pertama, panturapost.com, yang merupakan mitra resmi Kumparan. (https://panturapost.com/bermodal-media-sosial-matematika-detik-mengejar-target-nasional/). Kedua, ayotegal.com, yang merupakan bagian dari Ayo Network. ( http://www.ayotegal.com/read/2020/07/18/4153/ ).
Sesuatu yang langka.
Kebahagiaan semakin kental. Hari ini, di ayotegal.com, saya menemukan Matematika Detik menempati berita paling populer kedua. Apakah itu pertanda bahwa sebentar lagi tiba waktunya Matematika Detik akan kembali ke Tegal? Tidak tahu. Saya hanya bisa berharap semoga.
Saat ini tidak ada rencana. Bukan karena saya tidak peduli lagi dengan Tegal, melainkan siapa yang mengurus detail-operasional penyelenggaraan pelatihan di Tegal? Semoga tidak lama lagi.
Matematika Detik atau ToSM yang dikenal warga Tegal sekitar 2-3 tahun lalu kini sudah banyak berubah. Bukan lagi versi beta atau apalagi alfa, kini detail-operasional gagasan sudah solid dan selesai.
Baru saja, baru dua jam lalu, webinar hari/sesi ke-2 bersama AKDI (Akademi Kesadaran Diri Indonesia) usai. Peserta antusias, meski durasi bertambah, dari 3 jam menjadi 4 jam lebih. Kami banyak belajar bertahap dari 6 webinar sebenarnya.
Segera saya mempersiapkan konten untuk hari/sesi ke-3 yang melibatkan peserta jauh lebih intens daripada webinar sesi 2 dan apalagi sesi 1. Webinar sesi ke-3 memang bertema praktik diagnosis dan terapi ToSM.
Setelah itu webinar sesi ke-1 gelombang ke-3 bersama POSI (Pelatihan Olimpiade Sains Indonesia) di Medan. Sudah cukup penuh, bukan? POSI adalah lembaga yang selama bertahun-tahun mengadakan pelatihan dan perlombaan sains tingkat nasional, baik offline maupun saat ini beralih ke online. Jejaring mereka sudah kuat, terutama di provinsi Sumatera Utara dan Nangroe Aceh Darussalam (NAD).
Jadi, bukan karena saya tidak peduli lagi dengan Tegal, melainkan yang mengurus detail-operasional siapa? Fokus saya adalah mengolah masakan dan menyajikan, bukan hal lain.
*Ahmad Thoha Faz