17 Agustus 2020. Republik Indonesia berusia istimewa: 75 tahun.

Hari itu istimewa pula bagi Titik Ba. Ya, satu eksemplar Titik Ba siap mengalami perjalanan lintas benua, menuju New York, Amerika Serikat. Menemui seorang guru besar matematika yang mendalami filsafat, logika dan kosmologi: Profesor Agus Hasan Budiyanto.

Hari ini, 20 Agustus 2020, kita memasuki tahun baru hijriyah 1442.

Mengikuti jejak “kakek-neneknya” yaitu Titik Ba, Matematika Detik telah mengundang minat seorang guru besar matematika yang pernah mengajar di Inggris dan kini di Uni Emirat Arab: Profesor Hadi Susanto. Bagaimana tidak bangga, lulusan terbaik ITB ini tertarik mengikuti kuliah Matematika Detik. Kuliah yang keseluruhan berdurasi 900 jam pelajaran tersebut diadakan oleh AKDI (Akademi Kesadaran Diri Indonesia) bekerjasama dengan program studi Tasawuf dan Psikoterapi UIN Walisongo, Semarang.

Bagaimana dengan ToSM (Test of Second Mathematics), yang tidak lain adalah cucu dari Matematika Detik?

Baru saja saya mengisi webinar untuk komunitas pebisnis. ToSM, sebagai bagian dari Matematika Detik, adalah instrumen untuk “mengasah intuisi, mengelola 2 detik pertama”. Dan intuisi sangat penting, bahkan menjadi “ruh” seorang pebisnis.

Selama ini saya berfokus pada sekolah. Malam ini seolah saya kembali menggeluti dunia lama saya sebagai penyuluh perindustrian. Sungguh gembira bisa berbagi.

Kabar lain, ToSM on Android sudah melampaui 300 unduhan. Kami memang memulai lagi dari nol, setelah terdepak dari Google Play pada 25 Januari 2020. Padahal ToSM sudah jauh melampaui 5000 unduhan dan sedang menuju milestone 10.000.

Alhamdulillah. Kado tak terduga di hari istimewa. Titik Ba, Matematika Detik dan ToSM berada dalam jalur yang benar. Semoga.

*Ahmad Thoha Faz

KADO TAK TERDUGA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *