“Kambing dan sandal, sama atau beda?” Saya melempar pertanyaan yang terdengar tidak serius itu ke dua sosok siswa kembar yang sama-sama cerdas. Saya di Tegal, mereka di Tangerang, pada salah satu sesi kegiatan belajar di SIE (Sekolah Ilmu Eksakta) Online.

“Beda.” Mereka kompak menjawab tanpa ragu.

“Bukankah kambing dan sandal adalah sama-sama kata benda konkret?”

“Sama.” Mereka merevisi jawaban mereka sambil tertawa.

“Sama atau beda?”

“Bisa sama. Bisa beda.”

“Sama dengan beda, itu sama atau beda?”

Mereka hanya tertawa.

Mulailah saya masuk pada materi sore itu. “ABC dengan BCA sama atau beda?”

Tidak ada jawaban dari Tangerang.

“ABC beda dengan BCA kalau yang kita sedang berbicara permutasi. Urutan di sini penting.”

Mereka tampak menyimak antusias. Mata mereka berbinar.

“ABC sama saja dengan BCA kalau kita sedang bicara kombinasi. ABC terdiri dari huruf A, B dan C. Bagaimana dengan BCA? Sama saja. Terdiri dari huruf B,C dan A.”

Di Sekolah Ilmu Eksakta (SIE), kami serius bagaimana membuat matematika sejernih mungkin. Sesederthana mungkin. Bahkan, ini bonus tersendiri, selucu mungkin. Matematika seharusnya sebegitu jelas. Dengan demikian semakin nyata bahwa tidak ada paksaan dalam bermatematika.

Di tengah badai informasi, kejelasan itu sangat penting. Kejelasan nalar dan kejelasan bahasa adalah saling melengkapi. Apa itu kejelasan? Ketika informasi menyulut intuisi dari dalam diri. Pernyataan spontan spontan seperti ini menjadi tanda: “Oh ya, betul, mengapa tidak terpikir oleh saya?”

Sisi atau Rusuk?

Sewaktu webinar bersama AKDI kemarin, di layar ditampilkan gambar persegi ABCD dan kubus ABCD.EFGH. Sebagai pemateri, segera saya tanyakan ke peserta, “Garis AB itu disebut apa sisi atau rusuk?”

Diskusi online pun menjadi ramai.

“Kalau kita sedang berbicara tentang kubus, maka garis AB adalah rusuk. Kalau kita sedang bicara tentang persegi, maka garis AB adalah sisi. Jadi, garis AB itu sisi atau garis?”

Mereka mulai menangkap maksud saya. Anda ini siapa? Saya adalah saya. Saya adalah orangtua dari tiga anak. Saya adalah anak dari orangtua saya. Saya adalah cucu dari kakek-nenek saya.

Keseluruhan menentukan bagian-bagiannya. ToSM itu apa? Kita seharusnya mengingat induk ToSM yaitu Matematika Detik. ToSM adalah gerinda untuk mengasah intuisi dan mengelola 2 detik pertama.

Dengan demikian, tujuan besar ToSM adalah tujuan Matematika Detik itu sendiri. Masalah besar yang dihadapi ToSM adalah masalah yang dihadapi Matematika Detik.

Bagaimana cara ToSM memecahkan masalah? Kita seharusnya mengingat bahwa ToSM adalah bagian dari Level A “Membaca Angka Secepat Membaca Kata”.

*Ahmad Thoha Faz

INTUISI, APA GERINDA UNTUK MENGASAHNYA?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *