Oleh: Ade Machnun S M.Psi

Bismillah, sahabat #MD yang berbahagia semoga suasana batin kita hari hari ini semakin cerah dan bahagia. Amin

Saya teringat nasihat seorang guru yang masih saya ingat sampai sekarang, padahal itu sudah lama banget sejak zaman sekolah ya.

Beliau bilang bahwa MERASA BISA adalah penyakit akut para pembelajar yang harus diwaspadai. Karena merasa bisa itu berbeda dengan bisa beneran, atau dengan kata lain benar – bener bisa itu sangat berbeda dengan merasa bisa. Pastinya semua orang juga tahu, meski kenyataanya pengetahuan itu hanyalah sekedar tahu namun kurang pemaknaan, miskin penghayatan.

Merasa bisa bagi seorang pelajar kehidupan dapat menjadi pengganjal yang akan membuat pengidapnya berhenti mencari pengalaman hidup, apalagi ketika penyakit merasa bisa ini dengan konsisten menggerogoti semangat belajarnya. Lama kelamaan penyakit malas akan datang bertubi – tubi dengan beragam ekspresinya.

Inilah yang saya alami, mungkin juga sampai sekarang sampai hari ini. Meski sudah berusaha berubah tapi ternyata tidak semudah membalikkan tangan Fergusoo.

Nah ada satu momen yang cukup menyentak kehidupan saya ketika itu awal tahun 2020 dimana saya terdeteksi GAGAP HITUNG, yakni satu kondisi dimana keterampilan hitung dasar untuk operasi TKKB (tambah, kurang, kali dan bagi) kurang dari 30 OPM (operasi permenit). Ternyata dengan instrumen ToSM (test of second mathematics) kompetensi hitung dasar kita bisa diukur, dan alhamdulillah momen ketersadaran dari gagap hitung inilah yang menuntun saya merancang program HABITUASI sebagai alternatif kegiatan untuk meningkatkan keterampilan pra-numarasi dengan menguasai hitung dasar secara intuitif.

Semoga bisa menginspirasi

Inilah Penyakit Akut Pembelajar Sejati

8 gagasan untuk “Inilah Penyakit Akut Pembelajar Sejati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *