Cetakan pertama #TitikBa, sebagai ujicoba pasar, sudah tersebar selama setengah tahun. Alhamdulillah, sambutan masyarakat sangat baik dan mulai terpetakan. Awal tahun 2019, Titik Ba memasuki cetakan kedua. Ada perubahan rencana bisnis, yang intinya Hiratha akan semakin berfokus pada Titik Ba. Oleh
“DONGENG” DARI SMA 1 TEGAL
“Dia itu gila.” “Gemblung?” “Bukan. Gila!” “Gila bagaimana?” “Dia jarang masuk sekolah. Kalau masuk sekolah tidur terus. Tetapi kalau ulangan selalu seratus. Apa tidak gila? Lebih gilanya lagi dia keluar ruangan paling awal lagi. Apa tidak bikin jengkel?” “Wah, mungkin
40 HARI MENYAMBUT 2019
Ahmad Thoha Faz “Kaitkan dengan #TitikBa, supaya tidak dianggap gagah-gagahan,” saran Mas Tom (almarhum Utomo Dananjaya) terkait embrio #MatematikaDetik. Terdengar sepele, tapi petuah dari pendiri Universitas Paramadina itu bermakna sangat dalam. Sebenarnya Matematika Detik muncul dan hanya bagian kecil dari Titik Ba,
ADIL, MELAMPAUI OBJEKTIF
Ahmad Thoha Faz #TitikBa lebih menyukai “adil” daripada objektif. Seorang manusia, apalagi seorang ilmuwan, harus bersikap “adil”, bukan “objektif”. Pada kata “adil” ada suara hati nurani, sedangkan pada “objektif” tidak. Buku “التكوين العقل العربي ” (Formasi Nalar Arab), Muhammad Abed al-Jabiri
BAGAIMANA “AGAMA” MENIDURKAN NALAR? (1)
Ahmad Thoha Faz Mengapa orang yang jatuh dari tempat tidur hanya kaget, sedangkan jika jatuh dari pohon kelapa bisa luka parah bahkan meninggal? Kebetulan aku hanya bertiga, dengan Emak (almarhumah) dan Bapak. Pertanyaan itu aku lontarkan ke Bapak dan Emak.
CUKUPLAH DENGAN AL-QUR’AN
Ahmad Thoha Faz “Menurut al-Qur’an, mana yang lebih besar t1 atau t2?” Santri Lirboyo itu senyum. “Memang ada di al-Quran?” “Bukankah al-Qur’an itu تبيانا لكل شيء (penjelasan untuk setiap hal)?” Teringat sepenggal ayat (QS.16:89), yang sering diucapkan mereka yang sinis