Besok adalah bedah buku perdana. Titik Ba terbit kali pertama pada 2007, sehingga telah dibedah berulang-kali. Antara lain pada peluncuran di Klonengan, Margasari, 25 Juli 2007. Namun, semua itu adalah Titik Ba terbitan lama, yaitu oleh Mizan.

Besok adalah bedah buku perdana Titik Ba terbitan Republika, yang baru terbit pada pekan terakhir bulan Maret 2021.

Mengapa #TitikBa memilih didekati melalui jalur matematika? Titik Ba adalah tentang tauhid. Tauhid adalah tentang menggemari (bukan menghindari) kejelasan. Kelugasan dan kesederhanaan. Itu adalah ruh matematika.

Pada 14 Februari lalu, #MatematikaDetik telah lebih dulu dibedah di Ngaji Matematika. Videonya di Youtube sudah disimak hampir 2.000 kali. Besok, bedah buku Titik Ba, sumber inspirasi Matematika Detik dan #Ayat_Ayat_Cerita (AAC).

Besok sebagai pembedah adalah Kang Agus Hasan Budiyanto, seorang profesor matematika di College of Mount Saint Vincent (CMSV), New York, Amerika Serikat. Spesialisasi beliau adalah metamatematika, cabang ilmu yang mungkin anda (seperti juga saya) baru dengar. Lulusan Fisika ITB ini juga adalah peminat kosmologi.

Apakah Prof Agus Hasan benar-benar membaca buku Titik Ba? Ya, beliau telah membeli Titik Ba pada Agustus 2020. Tentu saja bukan yang terbitan Republika, melainkan terbitan Hiratha (2018). Ongkos kirim dari Tegal ke New York mencapai 1,2 juta rupiah.

Yuk, ikuti di channnel Youtube “Ngaji Matematika”.

*Ahmad Thoha Faz

BERSAMA PROFESOR MATEMATIKA DARI NEW YORK, MEMBEDAH TITIK BA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *