Ahmad Thoha Faz

Mengapa orang yang jatuh dari tempat tidur hanya kaget, sedangkan jika jatuh dari pohon kelapa bisa luka parah bahkan meninggal?

Kebetulan aku hanya bertiga, dengan Emak (almarhumah) dan Bapak. Pertanyaan itu aku lontarkan ke Bapak dan Emak.

Bapak adalah seorang kyai desa. Beliau menjawab dengan jawaban khas kyai, “Semua adalah kuasa Allah. Jatuh dari tempat setinggi apapun, kalau Allah berkehendak orang itu selamat maka pasti akan selamat.”

Jawaban yang selalu benar. Sangat menyejukkan. Damai di hati, bagi yang mencari kedamaian diri. Nalar tertidur lelap. Tapi, bagi yang berharap kemanfaatan hidup cara pikir seperti itu, bagaimana ya?

Aku jadi terpikir, mungkinkah ini alasan begitu mudahnya umat Islam dijajah? Sekadar menduga. Tapi menyesakkan dada.

Bagaimana jawaban Emak yang hanya selesai kelas 3 Sekolah Rakjat?

Sungguh di luar dugaan. Emak menjelaskan dengan sangat jelas, melampaui penjelasan yang aku pahami selama ini.

Ini penjelasan Emak: Kalau benda jatuh itu benda akan terus bertambah cepat. Kalau jatuhnya dari tempat tidur, baru bertambah cepat sedikit sudah sampai lantai. (Sebaliknya) kalau jatuhnya dari pohon kelapa, terus tambah cepat dan tambah cepat. Jadi, ketika membentur tanah, orang membentur tanah dengan sangat cepat.

#TitikBa: segalanya satu, utuh tak terbagi dan sejatinya tidak ada.

Gambar mungkin berisi: 1 orang, duduk dan dalam ruangan
BAGAIMANA “AGAMA” MENIDURKAN NALAR? (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *