“Atom dan unsur, apa bedanya? Atau kedua istilah itu sama?”
Dua kata itu termasuk kata yang paling sering disebut-sebut di sekolah. Khususnya pada mapel kimia, tentu saja.
Ya, di sekolah, bukan dalam perbincangan sehari-hari. Apakah siswa SMA sadar dengan yang mereka ucapkan?
Farel, siswa kelas 12 SMA, itu bingung. Andalan SMA Negeri 1 Kota Tegal pada olimpiade fisika ini memang menjawab, tapi berputar-putar. Diuji dengan pertanyaan “mengapa dan mengapa”, semakin terang-benderang bahwa selama ini dia menelan istilah mentah-mentah, seperti ular menelan anak ayam.
Apakah siswa lain lebih baik daripada Farel? Saya tidak yakin.
Bagi yang belum tahu, SMA Negeri 1 Kota Tegal adalah sekolah favorit di Tegal dan sekitarnya. Farel adalah remaja asal Kabupaten Brebes, yang sengaja datang ke Kota Tegal untuk belajar dari tempat belajar terbaik.
Jadi, sangat mungkin, ribuan siswa di sekolah lain tidak tahu apa itu atom dan unsur. Itu bukan kasus langka. Belasan tahun saya mengajar sekelompok siswa terbaik di Tegal dari masa ke masa. Semua, bukan hampir semua, mengalami kekacauan serupa, bahkan untuk sebuah istilah dasar.
Ketidakjelasan “atom-unsur” hanya contoh. Apakah Kemendikbud sadar ada fenomena massal “sampah istilah” seperti itu? Semoga.
*Ahmad Thoha Faz