Bimbel “Anak Hebat” [AHE] adalah bimbel belajar baca untuk anak pra-sekolah yang didirikan oleh pasangan suami istri Rohmad Suphianto dan Alifatun Nikmatillah pada tahun 2009, yang telah memiliki mitra yang tersebar hampir di seluruh provinsi di Indonesia. Kesuksesan AHE dalam memberantas gagap baca dan telah menjadi kepercayaan para orang tua untuk membebaskan putra-putrinya dari gagap baca, menunjukan metode dan sistem yang dikembangkan oleh bimbel AHE terbukti efektif dalam memberantas gagap baca, selain itu usaha pemberantasan gagap baca yang diusahakan oleh AHE tidak akan berhasil jika tidak ada kesadaran akan pentingnya membaca dengan cepat, lalu bagaimana dengan hitung cepat ?.

Rupanya AHE juga mengetahui akan masalah ini, dan AHE telah membuat dan mengembangkan beberapa modul dan metode dalam upaya pemberantasan gagap hitung ini, mulai dari metode dengan jari jemari namun metode ini dirasa malah memperlambat menghitung itu sendiri. Belajar dari pengalaman AHE membuat terobosan dengan menciptakan modul hitung sendiri yaitu Ala Sekolah [ASE] yang menarik dari modul dan metode ASE ini adalah pada instruksi penggunaannya adalah dilarang menggunakan jari-jemari dan mengutamakan hafalan pada perhitungan dasar. Hal ini berkorelasi dengan misi utama dari ToSM yaitu salah satunya pemberantasan ketergantungan penggunaan jari-jemari yang justru memperlambat perhitungan.

Pada hari Kamis, 26 mei 2022 dua pendiri yaitu AHE Rohmad Suphianto dan Alifatun Nikmatillah berkesempatan berkunjung ke markas utama pengembangan Matematika Detik di Tegal. Berawal dari tim dari PPMD yaitu Ade Machnun yang ternyata satu alumni dengan pendiri AHE menceritakan tentang ToSM, dan karena memiliki visi yang sama yaitu memberantas gagap hitung akhirnya pendiri AHE tertarik mengunjungi markas pengembangan Matematika Detik di Tegal, untuk berbincang secara langsung dengan pendiri Matematika Detik, Ahmad Thoha Faz.

gambar : dari kiri ke kanan pendiri Matematika Detik Ahmad Thoha Faz dan istri, pendiri AHE Rohmad Suphianto dan Alifatun Nikmatillah di markas Matematik Detik di Tegal

Dalam kunjungan tersebut terjadi perbincangan hangat mengenai isu gagap hitung dan penyerahan dua buku yang ditulis oleh Ahmad Thoha Faz yaitu buku Titik Ba seri 2 dan Buku Matematika Detik. Kunjungan pada hari itu dalam rangka menjalin silaturahmi agar lebih saling mengenal. Belum ada kesepakatan atau kerjasama yang terjalin namun ada kemungkinan ASE akan menggunakan standar OPM (Operation per Minutes) dari ToSM karena selama ini metode ASE belum mempunyai standar kelulusan dari gagap hitung, tetapi belum ada kerjasama resmi yang terjalin sejak blog ini ditulis.

[AHE] Bimbel Berantas Gagap Baca, Tertarik dengan Pemberantasan Gagap Hitung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *