Video dari Youtube yang saya buat di atas adalah video cuplikan untuk membandingkan matematika dari sudut pandang dua orang yang berbeda, yaitu Sabrang Mowo Damar Panuluh, seorang seniman musik (vokalis dan pencipta lagu band Letto) yang juga meraih gelar Bachelor of Mathematic dan Bachelor of Physics dari University of Alberta Kanada; dan Ustadz Syafiq Riza Basalamah, peraih gelar Doktor dari Univercity Of Madinah dengan predikat nilai Summa Cumlaude.

Pada cuplikan pertama, Sabrang Mowo Damar Panuluh menganalogikan matematika sebagai “air mutlaq” untuk menyucikan pikiran, karena sifat kemurniannya yang tanpa intervensi manusia. Sedangkan pada cuplikan kedua, Ustadz Syafiq Riza Basalamah memberikan predikat kepada matematika sebagai ilmu yang “tidak dibawa ke alam kubur”. Saya melihat, kedua tokoh tersebut merepresentasikan pandangan umum terhadap dua sisi matematika dengan perbedaan yang terpaut sangat jauh.

Bagi Anda yang mampu memandang matematika lebih dalam, yaitu sebagai bentuk dari patuh dan pasrahnya manusia pada jalan pikiran yang lurus dan terang-benderang yang ditanamkan Sang Khaliq pada makhluk manusia, maka Anda diwakili oleh Sabrang Mowo Damar Panuluh. Dan bagi mereka yang melihat matematika sebagai kumpulan rumus serta aturan dengan simbol-simbol asing yang hanya berguna untuk urusan hitung-hitungan bilangan semata, diwakili oleh Ustadz Syafiq Riza Basalamah.

Pihak yang pertama tidak bisa mengabaikan keberadaan pihak yang kedua, bahkan mereka adalah mayoritas! Anda yang berada di pihak pertama, tidak bisa menyalahkan orang-orang yang berada di pihak kedua begitu saja, pun tidak bisa serta-merta mengubah pandangan mereka terhadap matematika hanya dengan ceramah-ceramah dengan rongga mulut berbusa. Cara pandang yang begitu, tumbuh subur dan berakar kuat karena pengalaman selama belasan tahun di dunia pendidikan! Dan hanya sedikit yang dapat lolos darinya. Mereka hanya mungkin berubah jika telah mendapatkan pengalaman baru yang sama sekali berbeda, dan Matematika Detik, memberikan tawaran pengalaman baru tersebut…

Bung Sandy

Kotabaru, Kalimantan Selatan

PENGALAMAN BERMATEMATIKA : Antara Sabrang Mowo Damar Panuluh (Neo) dan Ustadz Syafiq Riza Basalamah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *