Matematikawan, fisikawan dan kawan-kawan memahami peristiwa di pentas jagat raya sebagai pola bilangan dan geometri. Kering, tanpa emosi, tapi dari sekumpulan mantra bisu bernama persamaan terbangunlah gedung tinggi dan satelit yang membungkam jarak hanya sepanjang ruas jemari. Sastrawan menikmati jatuhnya
REPUBLIKA, KOMPAS DAN TITIK BA
“Predator tikus itu ular, bukan kucing,” kata Rahmad Budi, saat itu wartawan Republika, ketika mengedit #TitikBa edisi 2007. Karena tulisan orang Yogya ini pula resensi Titik Ba muncul di harian Republika. Bagaimana Titik Ba edisi 2018? “Nanti moderator bedah buku Mbak Siwi Nurbiajanti,” kata
TASHAWWUR:
Apa yang terbayang di benak anda tatkala mendengar kata “sudut”? “Sinus”? “Cosinus”? TASHDIQ: Apakah benar bahwa sinus 30 lebih kecil ketimbang nilai cosinus-nya? TASHAWWUR mendahului TASHDIQ. Ada ilmu NAZHORI menghajatkan perenungan, kebalikannya (yang spontan dapat dipahami) adalah ilmu DHORURI. (Nah, #MatematikaDetik itu