Langsung saja ke contoh.

Jawab pertanyaan berikut ini, dengan memilih A atau B. Jika ada dua benda yang memiliki perbedaan, maka kedua benda tersebut:
A. sama, atau
B. berbeda.

Anda bisa menjawab dengan begitu mudah, bukan?

Tapi tidak demikian dengan sejumlah siswa paling cerdas di Kota Tegal. Mereka sibuk menghafal mantra aneh berikut ini:
1. Jika D = 0, maka x1 = x2
2. Jika D > 0, maka x1 tidak sama dengan x2.

Terdengar keren, tapi terasa seperti tipu-tipu. Rumus seolah dibuat kita supaya tetap dan bangga tetap dungu.

Sebagai anak SMA, fakta semacam itu sempat membuat saya muak dan memberontak. Saya dibohongi!

Tapi saya tidak berani mengajak-ajak. Saya terus menahan diri untuk datang dan duduk manis di sekolah. Jika saya mengantuk dan tidur pulas, itu lebih karena capek karena pekerjaan jualan susu sapi atau merumput di sawah.

Eh, jadi curhat.

Intinya, banyak kekacauan dan kekonyolan dijejalkan di sekolah. Tanpa mengurangi pentingnya pendidikan, sekolah sudah seharusnya berfokus pada pendidikan. Hal-hal yang berbau pembodohan harus disisir untuk ditertibkan.

Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia.
HILANGNYA KEJERNIHAN NALAR (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *