Ahmad Thoha Faz

“Oke, mas, naskah sudah diperiksa editor,” kata pihak penerbit, “Nanti sore atau besok dikirim.”

Naskah buku #MatematikaDetik (MD) seri 2, Level A “Membaca Angka Secepat Membaca Kata”, beserta Lembar Kerja #ToSM sudah final. Tidak ada lagi yang saya kerjakan selain menunggu terbit.

Sebenarnya Lembar Kerja masih banyak yang perlu dikembangkan. Ada Pra ToSM (untuk kelas 3 atau 4 SD) maupun ToSM untuk SMP. Tapi saat saat ini hanya berfokus pada kelas 5 atau 6 SD.

Jeda panjang!

Ini saat yang tepat menuntaskan obsesi lama: #MetodealBayan. Saya iri dengan metode “Iqro” dan sejenisnya yang telah merevolusi cara belajar membaca al-Quran. Semua bisa membaca al-Quran. Mengapa tidak ada “revolusi” cara menikmati cerita dalam al-Quran?

Menikmati cerita al-Quran dalam bahasa aslinya sangat berbeda. Ada aspek sastra dan magis yang hilang jika menikmati cerita nabi dalam bahasa Indonesia.

“Membaca Angka Secepat Membaca Kata” sangat penting untuk belajar matematika maupun menjalani kehidupan. Pun demikian, meneladani kisah nabi adalah fondasi untuk mendidik akhlak anak-anak maupun diri kita sendiri.

Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia.
FONDASI KARAKTER, PENTING!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *