Tak selebar daun kelor“Kapan pun SMP Muhammadiyah Slawi siap,” kata sang kepala sekolah, “Kami juga punya jejaring sekolah Muhammadiyah.”

Sang kepala sekolah, Pak Saefullah, yang awalnya adalah guru fisika di SMP Negeri 1 Slawi sudah lama mengenal si penemu Matematika Detik, Ahmad Thoha Faz . “Saya mengenalnya dari murid saya di SMP Negeri 1 Slawi, namanya Fathan,” ceritanya.

Fathan Mausulun Najib , yang juga adalah keponakan Thoha, adalah salah satu penikmat Matematika Detik. Selama beberapa kali pertemuan, putra sulung pasangan M. Kholil dan Siti Sapuroh ini belajar apa itu berpikir dan apa itu matematika di Sekolah Ilmu Eksakta (SIE). Fathan yang kemudian menjadi siswa SMA Negeri 1 Slawi adalah siswa teladan 1 se-Kabupaten Tegal.

Ternyata Pak Saefullah adalah teman dekat, bahkan saudara, dari KangMuhammad Abduh, pemilik panturabisnis.com yang tidak lain adalah konsultan media Poros Digital. Poros Digital itu sendiri, dimotori olehpotji.com, KADIN dan KNPI.

Wajar apabila segera dicapai kesepakatan antara SMP Muhammadiyah Slawi dan Pusat Pengembangan Matematika Detik (PPMD). Apalagi CEO PPMD, Mr.Arif Maulana, sudah lama mengenal Saefullah.

“Nanti setelah dari SMP Muhammadiyah ke SMP Negeri 1 Slawi,” kata saya, sebagai penemu MD, kepada CEO PPMD.

Mr.Arif Maulana sendiri adalah lulusan Teknik Kimia ITS. Semasa jadi mahasiswa sempat ngaji dengan pengasuh pesantren mahasiswa yang kini telah menjadi ketua Yayasan Nidaul Fithrah Surabaya, yaitu kakak saya Ustadz Nur Yasin. Itulah yang memudahkan kolaborasi kami membentuk PPMD

DUNIA SELEBAR DAUN KELOR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *