Ahmad Thoha Blokir! Berulangkali dia menyerang pribadi di media sosial. Berulangkali aku hapus, tapi semakin menjadi-jadi. Tidak tahu detail masalah, mengapa terus menyerang? Bismillah, blokir! #TitikBa terlahir kembali pada Juli 2018, sebagai kado tak terduga seolah membawa pesan bagiku, bahwa “the
40 TAHUN, MAU KE MANA?
Semua dzikir adalah upaya untuk menyadarkan diri, bahwa segalanya satu, utuh tak terbagi dan sejatinya tidak ada, bahwa setiap diri adalah sangat dicintai oleh الرحمن الرحيم. Menganggap diri ada dan meragukan cinta-Nya adalah sumber segala derita. Menjelang usia 40 tahun,
KALIJAGA – SITI JENAR
Kemarin, seorang sahabat Facebook memberi saran menarik, supaya saya berguru kepada mursyid yang mengajarkan ajaran Sunan Kalijaga. Juga kepada mursyid yang mengajarkan ajaran “Syaikh” Siti Jenar. Saya tidak tahu, siapa kedua mursyid yang dimaksud. Semoga Allahu ta’ala memudahkan pertemuan. Tadi
UJUNG PENCARIAN
Ahmad Thoha Faz Ujung pemikiran kolektif manusia insya Allah akan sampai pada kesadaran #TitikBa, bahwa segalanya satu, utuh tak terbagi dan sejatinya tidak ada. Itulah Theory of Everything, penyatuan segala-galanya menjadi satu teori tunggal. Ujung pencarian adalah titik pangkalnya. Akhir adalah
6 JAM, CUKUPKAH?
Ahmad Thoha Faz Sebagai pengantar, semoga cukup. Merangkum perjalanan gagasan selama 24 tahun (1994-2018) tidak mudah tapi sangat menarik. Setiap hari saya mengajar matematika, fisika kimia. Dari kelas 5 SD sampai 12 SMA. Semoga itu bekal bagus untuk mendiskusikan #TitikBa dengan santri
SAINS, BUKAN FILSAFAT, YANG LEBIH DEKAT DENGAN KEKAFIRAN
Ahmad Thoha Faz Menerima sains dan tidak peduli apa yang melandasinya (filsafat) sangat kentara menjadi alasan “pola pikir kafir” disebarkan secara luas oleh pendidikan Islam dengan penuh semangat. Akibatnya banyak muslim “meyakini” bahwa jagad raya ini ada dan bisa dipahami