“Urutan pengerjaan bagaimana? Dari atas ke bawah terus bawah ke atas terus atas ke bawah, atau selalu dari atas?” tanya Mr. Arif Maulana, lulusan Teknik Kimia ITS yang juga peserta training for trainers Matematika Detik.
Sore itu, bertempat di Bina Cendekia cabang Adiwerna adalah sesi kedua dari rangkaian jalan menuju instruktur MD. Ketika itu Standard Operating Procedure (SOP) MD didiskusikan sejernih mungkin. Mr.Arif yang semasa di SMA Negeri 1 Slawi, yang notabene SMA paling favorit di Kabupaten Tegal, adalah andalan pada setiap kompetisi fisika sementara ini adalah peserta terbaik. Namun, masih ada beberapa tahap lagi untuk sampai mendapat predikat “praktisi MD” apalagi sampai “instruktur MD”.
Selain Mr.Arif, yang juga adalah pemilik tujuh unit bimbel Bina Cendekia, ada lima calon praktisi MD lain yang masih bertahan. Kebetulan semua adalah guru matematika.
Setelah lama kosong, MD insya Allah segera “bangkit” kembali. Sebenarnya kegiatan MD tidak pernah sepi. Siang-malam saya terus memikirkan dan mengotak-atik MD hingga sekarang sudah 10 tahun. Purnawaktu dan tanpa jeda. Jadi, maksudnya “bangkit” adalah muncul ke permukaan, ke pentas publik.